Rabu, 06 Agustus 2014

Mereka yang Rindu Kasih Sayang

Catatan ini adalah gambaran minggu-minggu lalu. Tepatnya H-7 dan H+7 Lebaran Idul Fitri. Mungkin biasanya pada pedagang akan kebanjiran pelanggan, dari yang berada di super mall, mini market, pasar tradisional, atau bahkan para pedagang pinjir jalan. Tapi ternyata bukan hanya mereka yang kepanjiran pelanggan, Dokter pun demikian. Pasien datang dengan jumlah yang berlipat ganda dari biasanya.

Kebanyakan dari mereka mengeluhkan sakit perut, mungkin gara-gara kebanyakan makan ketupat. hehehehehe...

ssssssssssssssssstttt...

Tapi banyak juga loh mereka yang datang hanya untuk mencari perhatian.
Bukan dalam artian negatif tentunya, Ibu-Ibu, Bapak-Bapak yang mempunyai anak yang bekerja di luar kota akan sangat rindu pada anaknya. Jadi saya pikir mungkin ini salah satu alasan banyaknya pasien pra dan pasca hari raya.
Berobat di dampingi oleh anak-anak tercinta tentu menjadi kebahagian tersendiri bagi mereka.

Selidik punya selidik gak jarang loh mereka hanya mengeluh sakit pinggang hanya gara-gara rindu pada anaknya.
loh? kok bisa?



Ibu atau Bapak yang rindu pada anaknya itu pura-pura sakit, agar si anak mau mengantarnya berobat. Padahal sebenarnya sakit yang di rasa tidak seberapa.
Perlu kita ketahui sebenarnya bukan sang dokter yang menyembuhkan penyakit si ibu atau si bapak tadi. Tapi melainkan karena rasa kasih sayang dari si anaklah yang menyembuhakan ibu atau bapak tadi.

Rindu yang di rasa dapat di obati, bukan oleh resep yang di tulis Dokter, tetapi hanya dengan kedatangan anak tercinta saja sudah cukup mengobati.

tentu saja ini sebagai alibi atau istilah kerennya modus lah, agar mereka dapat bersama anak mereka, membangkan mereka di hadapan teman-temannya. Mereka mengeluhkan sakit ini sakit itu agar mendapat perhatian

Kita sebagai anak harusnya dapat memahami dan mengerti perasaan orang tua, jadi tidak ada lagi alibi sakit dan sebagainya hanya untuk mengharap kasih sayang dari kita sebagi anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar