Minggu, 12 Juli 2015

Peri Kupu-kupu (flash fiction)

Aku masih menemanimu di sini, sebuah tempat yang kau sebut ‘’surga kupu-kupu ‘’.
Tempat yang tak terjamah, sangat sejuk dengan pohon-pohon yang rindang. Menurutmu tempat ini bagaikan surga bagimu bersama kupu-kupu yang cantik. Entah mengapa kau sangat terobsesi dengan kupu-kupu.

Saat ku Tanya mengapa, kau hanya menjawab..

‘’aku sangat suka kupu-kupu Crista, seperti halnya aku menyukai ‘PERI’. Karna berkat kupu-kupu aku seolah dapat merlihat PERI. Dengan sayapnya yang selalu terkepak saat melayang di udara, aku ingin bertemu dengan ‘PERI’. Ujarmu tersenyum, kemarin sore.

Aku sedih kala semua orang mengangapmu aneh karena kau sangat mempercayai cerita dongeng PERI. Aku hanya berusaha menenangkanmu kala kau menangis mengadukan hal itu padaku. Kau tak salah Runi, suatu saat kau kan menyadarinya.

‘’kau sahabat terbaikku Crista, karena hanya yang benar-benar memahamiku. Di saat semua orang mengatakan PERI itu hanya khayalan, kau selalu membelaku. Apa kau benar-benar percaya bahwa PERI itu ada Crista?’’ ujarmu sambil menunjuk beberapa kupu-kupu yang sibuk mencari nektar di antara bunga-bunga.

‘’ apa kau masih mau menjadi sahabatku, setelah kau tau aku adalah PERI kupu-kupu?’’ ujarku sambil memperlihatkan kedua sayapku.

Memoar Sendu (flash fiction)

"Vicky, aku merindukanmu" desisku di antara rinai hujan.
Masih di bulan November di tahun yang berbeda. Hujan dan November mengingatkanku padamu.
~~~~~

Mendung masih menggelayuti sore itu. Disusul rinai hujan.
Kau yang menyambutku dengan payung hitam saat tubuhku basah kuyup di tepi jalan saat berteduh.
Hujan dan pajung hitam mengawali pertemuan kita. Kau berkata 'kau tau, hujan itu anugrah. 
Karena turunya di iringi oleh malaikat, dan hujan yang mempertemukanku denganmu'
Pertemuan singkat yang masih terekam jelas dibenakku yang menyisakan sedikit goresan emas bertanda `sahabat`.
 


~~~~~ 






 

"Vicky, apa kau masih merasakan rinai persahabatan kita?
 Kau berjanji akan datang kembali padaku di bulan November dengan payung hitammu.
Tapi kau salah vicky, aku yang memegang payung hitam di dekat pusaramu tepat di bulan November.
Kau tak kembali padaku, tapi kau kembali pada Ilahi.
Kau memang anugrah Vicky, seperti halnya hujan.

Ke Akhirat (flash fiction)

Aku tak tahu siapa sosok itu indah dan berkilau, kedua sayapnya putih lembut.
Dia tersenyum padaku. Ach, sungguh manis senyumnya. Ku kira dia wanita dengan senyum manisnya, ternyata dia seorang pria ! bukan pria yang kewanita-wanitaan tetapi dia memang seorang pria dengan postur tubuh tegap, tinggi dan wajah yang rupawan .

Dia mengajakku berkeliling di sebuah taman indah nan luas.

‘’di mana ini??’’

Hmm, itu tak begitu penting saat ini. Yang terpenting adalah siapa pria ini ??
‘’aku akan menjemputmu’’ hanya itu kata yang sempatt aku dengar dari mulutnya.

GUUUBRAAAAAAK !!!!!!

Ach, ternyata aku terjatuh dari tempat tidur, ini mimpi rupanya.
Tetapi tiba-tiba sosok pria yang bersayap itu muncul di susut kamarku bersama sosok berjubah hitam yang tak ku kenal. Sosok yang menyeramkan bagiku dengan senyum yang dingin dan angkuh.

‘’maaf, dia yang seharusnya menjemput anda ke akhirat’’ sahut pria bersayap putih itu dengan suara yang terdengar bergetar.



‘’APAAAAAAAA AKHIIIRAAAAAAAAAAAT ???? :O

Sabtu, 13 Juni 2015

Ajari aku bagaimana caranya agar tak terlalu cinta?






Terlalu cinta itu merugikan, apalagi yang dicintai tidak mencintai kita dengan tulus. Mungkin rasanya sakit, melebihi sakit saat menemui cinta yang bertepuk sebelah tangan. Kenapa?  Kalo cinta yang bertepuk sebelah tangan itu sakitnya jelas, dari awal juga udah sadar kalo ujung-ujungnya pasti sakit.



Lah kalo ini? Aku udah sayang banget sama orang itu, ngerasa kalo dia itu baik banget, perhatian banget, udah bilang sayang, ngajak pacaran lagi. Tapi apa? Kenyataannya dia bisa dengan gampangnya ngelakuin kaya gitu juga ke orang lain.



Yang awalnya seneng banget karena ngerasa dispesialin ehh ujung-unjungnya malah kaya di dorong ke dalam jurang, hahaha miris ya.



Terus gimana dong caranya biar gak terlalu cinta?



Ya minimal gak terlalu gampang sayang seseorang.



Kalo tau, ajarin aku caranya ya J


Selasa, 19 Mei 2015

Galau Hari Ini

galau hari ini.
perasaan blog ini isinya tulisan-tulisan galau semua ya? hahaha
entah sih, kalau lagi galau rasanya pengin nulis terus, kalo lagi seneng atau sedih lupa sama blog ini hahaha...

pernah gak sih kamu ngerasa gak dianggap ?
ngomong gak didengerin, ngambek dicuekin, marah? malah dikasih ucapan "selamat marah".
miris gak sih? gak tau juga sih, ini sih dari sudut pandang aku aja, gak tau dari sudut pandang kamu.

sebenernya suatu hubungan butuh legalitas gak sih dari orang lain?
kalo kata aku sih butuh gak butuh yaa..
ya emang sih hubungan yang labelnya cuma "pacaran" seharusnya gak usah terlalu dianggap serius, itu kata orang sih bukan kata aku.
kalo menurut aku kalo kita udah berkomitmen sama satu orang ya harus di jaga baik-baik. duh jadi keinget kata-katanya Sandy Ramadhan Wijaya nih, temen yang galaunya belum menemui titik akhir. (cepet move on ya, jangan galau mulu, hahaha)

apa banget sih sama orang yang malu ngakuin diri kita (kamu) kalo kamu itu pacar dia. mungkin malu, gak siap, atau sok berfikir dewasa kalo hubungan gak perlu di umbar-umbar. iya sih aku ngerti kalo yang namanya umbar-umbar hubungan itu kaya anak kecil.

tapi ya bukannya gak mau ngakuin dong yaa?

ah entah lah, bingung mau nulis apaan lagi.
segini aja deh. bye bye.......

Jumat, 03 April 2015

Kenangan itu Masih Ada

Kenangan itu masih ada dalam pikiranku, menyelusup dalam bingkai memori-memori yang tercipta.
aku masih ingat bagaimana kau sering memujiku dulu, walaupun aku bukan tipe orang yang terlalu suka dipuji. pujian dari bibirmu aku rasakan berbeda dari yang lain. Kau membuatku melayang tapi masih mengingatkanku bagaimana caranya mengijakan kaki di bumi.
jujur saja, kau adalah manusia pertama yang Tuhan kirimkan padaku untuk mengajariku arti sebuah kebersamaan bernafaskan cinta. Kau baik, sangat baik. Bukan hanya sekedar indah, namun kau mampu membuka mataku melihat dunia ini lebih berwarna. Maklum saja aku termasuk orang dengan buta warna parsial. sungguh kau membuatku merasakan dunia ini lebih berwarna walau bukan secara harfiah.
Aku kesal jika harus mengingat tentang semua tentanmu. Bukan maksudku untuk melupakanmu, tetapi lebih kepada tidak ingin mengingatmu. Walau pada kenyataannya aku masih saja belum bisa bangkit dari segala bayang-bayang tentangmu.


Rabu, 21 Januari 2015

ketika semuanya mulai berubah

perubahan adalah hak yang pasti akan terjadi di dalam kehidupan manusia. 
entah itu suatu perubahan yang mendasar ataupun hanya sekedar perubahan di suatu lini tertentu.
perubahan ke arah yang lebih baik adalah suatu perubahan yang diinginkan setiap manusia.
tapi apakah kau menyadari bahwa kita telah benar-benar berubah?
ini bukan hanya tentang aku dan kamu yang berubah, ini tentang kehidupan, sebuah rasa yang memudar, atau bahkan helaan nafas yang tidak lagi sama.
iya semuanya tidak lagi sama, walaupun oksigen yang kita hirup adalah oksigen yang sama.
bulan yang kita lihat dilangit yang masih sama.
perubahan ini seolah menciptakan sebuah dimensi lain antara kita.
menciptakan buat selaput putih tipis yang lebih tipis dibandingkan kulit ari telur ayam.
entah siapa yang memulainya.
aku, kamu, dia, atau mereka.
semuanya sama aku rasa.
menyelimuti sebuah tanda tanya yang tidak begitu besar, tapi lumayan mengganggu pikiran.
bukan pikiranku, melainkan pikiranmu.