Minggu, 12 Juli 2015

Peri Kupu-kupu (flash fiction)

Aku masih menemanimu di sini, sebuah tempat yang kau sebut ‘’surga kupu-kupu ‘’.
Tempat yang tak terjamah, sangat sejuk dengan pohon-pohon yang rindang. Menurutmu tempat ini bagaikan surga bagimu bersama kupu-kupu yang cantik. Entah mengapa kau sangat terobsesi dengan kupu-kupu.

Saat ku Tanya mengapa, kau hanya menjawab..

‘’aku sangat suka kupu-kupu Crista, seperti halnya aku menyukai ‘PERI’. Karna berkat kupu-kupu aku seolah dapat merlihat PERI. Dengan sayapnya yang selalu terkepak saat melayang di udara, aku ingin bertemu dengan ‘PERI’. Ujarmu tersenyum, kemarin sore.

Aku sedih kala semua orang mengangapmu aneh karena kau sangat mempercayai cerita dongeng PERI. Aku hanya berusaha menenangkanmu kala kau menangis mengadukan hal itu padaku. Kau tak salah Runi, suatu saat kau kan menyadarinya.

‘’kau sahabat terbaikku Crista, karena hanya yang benar-benar memahamiku. Di saat semua orang mengatakan PERI itu hanya khayalan, kau selalu membelaku. Apa kau benar-benar percaya bahwa PERI itu ada Crista?’’ ujarmu sambil menunjuk beberapa kupu-kupu yang sibuk mencari nektar di antara bunga-bunga.

‘’ apa kau masih mau menjadi sahabatku, setelah kau tau aku adalah PERI kupu-kupu?’’ ujarku sambil memperlihatkan kedua sayapku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar